Kisah ini saya Share buat teman2, karena
saya dapatkan sebuah pemahaman, bahwa
apa yang terbaik dari Tuhan, tentu baik
untuk kita..., cuma sering kita sok tau dan
tidak mengerti...,
Oke... lupakan dulu soal perbedaan..., simak
dulu kisah berikut, semoga ada makna...
Di salah satu gereja di Eropa Utara, ada
sebuah patung Yesus Kristus yang
disalib, ukurannya tidak jauh berbeda
dengan manusia pada umumnya. Karena
segala permohonan pasti bisa dikabulkan-
Nya,maka orang berbondong-bondong
datang secara khusus kesana untuk berdoa,
berlutut dan menyembah,hampir
dapat dikatakan halaman gereja penuh sesak
seperti pasar. Di dalam gereja itu ada
seorang penjaga pintu, melihat Yesus yang
setiap
hari berada di atas kayu salib, harus
menghadapi begitu banyak
permintaan orang, ia pun merasa iba dan di
dalam hati ia berharap bisa ikut memikul
beban penderitaan Yesus Kristus. Pada suatu
hari, sang penjaga pintu pun berdoa
menyatakan harapannya itu kepada Yesus.
Di luar dugaan, ia mendengar sebuah suara
yang mengatakan, "Baiklah! Aku akan turun
menggantikan kamu sebagai penjaga pintu,
dan kamu yang naik di atas salib itu, namun
apapun yang kau dengar, janganlah
mengucapkan
sepatah kata pun." Si penjaga pintu merasa
permintaan itu sangat mudah.
Lalu, Yesus turun, dan penjaga itu naik ke
atas, menjulurkan sepasang lengannya
seperti Yesus yang dipaku diatas kayu salib.
Karena itu orang-orang yang datang
bersujud, tidak menaruh curiga sedikit pun.
Si
penjaga pintu itu berperan sesuai perjanjian
sebelumnya, yaitu diam saja
tidak boleh berbicara sambil mendengarkan
isi hati orang-orang yang datang.
Orang yang datang tiada habisnya,
permintaan mereka pun ada yang rasional
dan ada juga yang tidak rasional, banyak
sekali permintaan yang
aneh-aneh.
Namun, demikian, si penjaga pintu itu tetap
bertahan untuk tidak
bicara, karena harus menepati janji
sebelumnya.
Pada suatu hari datanglah seorang saudagar
kaya, setelah saudagar itu selesai berdoa,
ternyata kantung uangnya tertinggal. Ia
melihatnya dan
ingin sekali memanggil saudagar itu
kembali, namun terpaksa menahan diri
untuk tidak ber bicara. Selanjutnya
datanglah seorang miskin yang sudah 3 hari
tidak makan, ia berdoa kepada Yesus agar
dapat menolongnya melewati
kesulitan hidup ini. Ketika hendak pulang ia
menemukan kantung uang yang
ditinggalkan oleh saudagar tadi, dan begitu
dibuka, ternyata isinya uang
dalam jumlah besar. Orang miskin itu pun
kegirangan bukan main, "Yesus benar-benar
baik, semua permintaanku dikabulkan!"
dengan amat bersyukur ia lalu pergi.
Diatas kayu salib, "Yesus" ingin sekali
memberitahunya, bahwa itu bukan miliknya.
Namun karena sudah ada perjanjian, maka ia
tetap menahan diri
untuk tidak berbicara. Berikutnya, datanglah
seorang pemuda yang akan
berlayar ke tempat yang jauh. Ia datang
memohon agar Yesus memberkati
keselamatannya. Saat hendak meninggalkan
gereja, saudagar kaya itu menerjang masuk
dan langsung mencengkram kerah baju si
pemuda, dan
memaksa si pemuda itu mengembalikan
uangnya. Si pemuda itu tidak mengerti
keadaan yang sebenarnya, lalu keduanya
saling bertengkar.
Di saat demikian, tiba-tiba dari atas kayu
salib "Yesus" akhirnya
angkat bicara. Setelah semua masalahnya
jelas, saudagar kaya itu pun kemudian pergi
mencari orang miskin itu, dan si pemuda
yang akan berlayar pun
bereggas pergi, karena khawatir akan
ketinggalan kapal.
Yesus yang asli kemudian muncul, menunjuk
ke arah kayu salib itu sambil berkata,
"TURUNLAH KAMU! Kamu tidak layak berada
disana." Penjaga itu berkata, "Aku telah
mengatakan yang sebenarnya, dan
menjernihkan persoalan
serta memberikan keadilan, apakah
salahku?"
"Kamu itu tahu apa?", kata Yesus. "Saudagar
kaya itu sama sekali tidak kekurangan uang,
uang di dalam kantung bermaksud untuk
dihambur-hamburkannya. Namun bagi
orang miskin, uang itu dapat memecahkan
masalah dalam kehidupannya sekeluarga.
Yang paling kasihan adalah pemuda
itu. Jika saudagar itu terus bertengkar
dengan si pemuda sampai ia ketinggalan ka
pal, maka si pemuda itu mungkin tidak akan
kehilangannyawanya. Tapi sekarang kapal
yang ditumpanginya sedang tenggelam di
tengahlaut."
Ini kedengarannya seperti sebuah anekdot
yang menggelikan, namun dibalik itu
terkandung sebuah rahasia kehidupan...
Kita seringkali menganggap apa yang kita
lakukan adalah yang paling baik,
namun kenyataannya kadang justru
bertentangan. Itu terjadi karena kita tidak
mengetahui hubungan sebab-akibat dalam
kehidupan ini.
Kita harus percaya bahwa semua yang kita
alami saat ini, baik itu
keberuntungan maupun kemalangan,semuanya merupakan hasil pengaturan yang
terbaik dari Tuhan buat kita, dengan begitu
kita baru bisa bersyukur dalam
keberuntungan dan kemalangan dan tetap
bersuka cita. Amein.